Untuk menanamkan dan memantapkan spiritualitas para santri, Pondok Pesantren Hikmatus Shorihya menerapkan sistem kurikulum Salaf as-Sholih (mempertahankan tradisi dan semangat ulama salaf) dan berpedoman pada prinsip Ahlsunnah wal Jama'ah.

Strategi pembelajaran pesantren dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

Seluruh santri diwajibkan mampu membaca Al-Qur'an secara benar sesuai kaidah Tajwid dan Mahorijul (Program Tahsin). Selain itu, program Tahfidzul Qur'an juga bermanfaat bagi pelajar yang ingin menghafal Al-Quran secara intensif. Menggunakan metode Yatadi. yaitu metode mudah menerjemah dan menghafal al quran serta membaca kitab kuning. Metode ini dicetuskan oleh KH. M. Muslich akan dikombinasikan dengan metode amstilati yang sudah diterapkan sebelumnya.

Pembelajaran Nahwu Shorof berbasis Amtsilati

Amtsilati merupakan metode cepat memahami nahwu shorof (tata bahasa arab) secara mudah dan menyenangkan. Dalam kurun waktu satu tahun pertama, santri sudah mampu membaca kitab kuning gundul (tanpa harokat). Kemampuan nahwu shorof sangat dibutuhkan oleh santri sebagai bekal untuk mengkaji kitab-kitab klasik Islam dalam meningkatkan pemahamannya terhadap agama.

Sistem Pengajian Bandongan

Pengajian Bandongan merupakan sistem pembelajaran kitab kuning dimana guru akan membacakan makna per kata dari kitab tersebut menggunakan Bahasa Jawa lengkap dengan I’robnya kemudian menerangkan isi kandungan dari kitab tersebut.

Sistem Pengajian Sorogan

Pengajian Sorogan merupakan sistem pembelajaran kitab kuning dimana santri membaca kitab kuning tanpa makna (gundul) dihadapan seorang guru secara satu persatu. Sistem pembelajaran ini bertujuan untuk melatih dan membiasakan santri untuk dapat membaca dan mengkaji kitab kuning secara mandiri dan benar.

Berikut merupakan daftar kitab yang dikaji di Pondok Pesantren Hikmatus Sholihiyah, diantaranya: